Tag Archives: cengkih

Cengkih

Nama ilmiah: Eugenia carryophyllata

Suku: Myrtaceae

Nama daerah: Clove (Inggris), Cengkih (Indonesia)

Instilah Clove berasal dari bahasa prancis “clov” dan bahasa inggris “clout” keduanya berarti paku.

Kuncup bunga pohon cengkih memperlihatkan kesamaan dengan kepala paku yang lebar.  Pohon cengkih endemik di Maluku Utara, Indonesia dan dulunya dibudidayakan di pulau ternate, tidore, Bacan dan pantai barat Halmahera.

Kuncup cengkih dipetik dengan tangan saat  penyangga bunga yang berdaging dan berwarna hijau berubah warna menjadi merah, karena kandungan minyaknya yang sangat tinggi pada tahap ini. Minyak esensial didalam cengkih didominasi oleh eugenol.

Panjang buahnya sekitar 2,5 cm dan lebarnya sekitar 1,25 cm sebelum dikeringkan. Jika tumbuh secara liar, pohon cengkih menghasilkan bunga berwarna merah tua, tetapi jika dibudidayakan tidak pernah mencapai tahap ini. Kulit kayu  pohonya yang pucat berwarna abu-abu kakuingsn, halus dan licin. Permukaan atas daunnya mengkilap dan permukaan bawahnya agak pucat, daunnya memiliki rasa yang tajam dan aromatik.

Komposisi cengkih adalah sebagai beikut:

Protein: 6,3%

Minyak atsiri: 13,2%

Lemak: 15,5%

Serat: 11,1%

Karbohidrat: 57,7%

Mineral: 5%

Kalsium: 0,7%

Fosfor: 0,11%

Zat besi: 0,01%

Sodium: 0,25%

Kalium: 1,2%

Vitamin B: 0,11 mg/100g

Niasin: 1,5 mg/100g

Vitamin C: 80,9 mg/100g

Vitamin A: 175 IU

Sungguh mengherankan karena cengkih tidak digunakan dalam masakan. Maluku; bahkan di seluruh Indonesia, cengkih bukanlah rempah yang penting.

Cengkih adalah rempah kuno, dan karena kekuatan aromatiknya yang luar biasa, cengkih selalu dijunjung tinggi oleh para ahli masak di Eropa, Afrika Utara, dan sebagian besar Asia.

Cengkih bersifat merangsang, karminatif, dan aromatik. Cengkih  diberikan dalam bentuk bubuk atau seduhan untuk mengatasi mual, muntah, perut  kembung, dispepsia, dan salah cerna. Minyak atsirinya mengandung khasiat obat, dan merupakan germisida, antiseptik, dan pengiritasi lokal yang kuat. Cengkih digunakan sebagai ekspektoran untuk mengobati masalah bronkiolus, serta merangsang kulit, kelenjar ludah, ginja, hati, dan membran mukosa bronkus.

Cengkih mencegah keluhan atau kontraksi dan peregangan otot spasmodik (kejang otot). Cengkih merupakan diuretikum yang baik dan melancarkan pengeluaran urin sehingga membersihkan sistem uriner. Cengkih membantu menghilangkan bau mulut jika anda mengisapnya. Mengunyah beberapa butir cengkih dengan garam membantu menghetikan batuk. Cengkih yang direbus di dalam minyak jahe dapat digunakan untuk meredakan  sakit telinga dan nanah di dalam telinga.

Minyak cengkih  banyak digunakan dalam industri parfum, dan oleh  dokter gigi untuk mengobati sakit gigi dan sebagai antiseptik. Selain pengunaanya dalam roti, kue, gula-gula, cokelat, puding, hidangan penutup, permen, sirop, bahan pengawet, dan lain-lain. Cenkih juga banyak digunakan dalam kari, kaldu, acar, saus tomat, campuran saus dan rempah-rempah. Minyaknya juga digunakan sebagai bahan pembersih dalam kegiatan histologi. Cengkih digunakan untuk membuat vanili buatan.