Nama ilmiah: Foeniculum offichinalis
Suku: Umbelliferae/Apiaceae
Nama: Fennel (Inggris), Adas (Indonesia)
Adas berasal dari daerah Mediterania. Kepopuleran tanaman ini menyebar kearah utara salama abad pertengahan karena ditanam dibiara-biara, seiring perjalanan waktu, penggunaanya menyebar ketimur dan utara, karena itu adas sekarang menjadi bagian dari masakan eropa utara dan asia timur. Di Yunani adas merupakan symbol kesuksesan, sedangkan di Roma, taruk mudanya digunkan sebagai makanan.
Adas merupakan tanaman herba tahunan, dan seluruh bagiannya aromatic, daun dan buahnya menyerupai pekak/bunga lawang, tetapi lebih besar dan berwarna hijau limau muda. Adas adalah buah masak kering yang aromatic dan tumbuh subur didaerah beriklim sedang.
Komposisi adas adalah sebagai berikut :
Protein : 9%
Lemak: 10%
Serat: 18,5%
Karbohidrat: 42,3%
Mineral: 13,4%
Kalsium: 1,3%
Fosfor: 0,48%
Zat besi: 0,01%
Sodium: 0,09%
Kalium: 1,7%
Vitamin B1: 9,41 mg/100g
Vitamin B2: 0,36 mg/100g
Niasin: 6 mg/100g
Vitamin C: 12 mg/100 g
Adas merupakan komponen bubuk lima rempah cina, dan panch phoran Bengali di India. Di india kuno , adas digunakan sebagai rempah masakan. Sekarang ini, adas digunakan untuk hidangan daging. Ikan, dan makanan laut. Rasanya yang manis cocok dengan aroma roti dan member cita rasa yang khas pada acar dan cuka.
Adas cukup popular di Prancis selatan, dan biasanya terdapat dalam campuran rempah-rempah Provence yang dikenal sebagai herbes de Province. Di italia, ada pengunaan serbuk sari adas dalam skala kecil sebagai rempah-rempah mahal dan agak luar biasa.
Adas berbau harum, bersifat merangsang, karminatif, dan stomatik. Herba ini kebanyakan digunakan dalam pencahar untuk mengurangi rasa sakit yang ditimbulkannya. Adas menjadi bahan untuk bubuk akar manis dan digunakan untuk meredakan perut kembung pada bayi, Sementara daunnya digunakan dalam pengobatan penyakit pernapasan, buahnya manjur meredakan nyeri saat menstruasi.